Mengenal Lebih Dekat KOPASKA ( Komando Pasukan Katak) TNI AL


 Kopaska Mempunyai Selogan "Tidak Takut Salah , Tidak Takut Salah , Tidak Takut Jatuh , Tidak Takut Mati , Takut Mati Mati Saja "
Satuan Kopaska Detasemen 1 Sabotase / Anti Sabotase (Teror)
(Markas Satuan Kopaska Armada Barat Jakarta)
Tidak ada rintangan yang tidak dapat di lalui, itulah slogan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL yang memebuat para prajuritnya menjadi kuat, tangguh dan pemberani. 50 tahun lalu pada tanggal 31 Maret 1962 di lahirkan, para manusia katak (Chantoka) telah lama menjadi katak dewasa namun perhatian mereka mulai berubah karena kondisi negara dalam keadaan damai, dari tugas pokok melaksanakan operasi khusus, mendukung operasi amfibi, penanggulangan perompakan dan terorisme di atas ataupun bawah air. Kemampuan dan modernisasi peralatan pendukung terus di tingkatkan sesuai dengan perkembangan yang ada, dari pengalaman selama 50 inilah Kopaska kian di kenal di mata dunia.

A.Pengabdian


Satkopaska Armatim

Dwikora 1963, mengganggu jalannya latihan dasar para Chantoka, demi kepentingan “A” Dwikora ini para Chantoka harus di lahirkan premature. Para katak premature ini kemudian dikirim ke Riau untuk melaksanakan penugasan-penugasan yang berkaitan dengan intelejen. Pada tahun 1964-65 Pamor kopaska semakin baik, sehingga permintaan untuk tenaga pelatihan datang bertubi-tubi, diantaranya melatih para Bintara Dinas Intelejen ABRI, menyiapkan Paskowan (Pasukan Komando Sukarelawan 1) yang didalamnya juga terdapat anggota Kopaska, Paskowan-2, Cakrabirawa yang terdiri dari 1 peleton Kipam marinir dan 1 kompi Cakrabirawa.


Dalam sejarah pembetukannya Kopaska tak lepas dari keterlibatan pihak asing yang kemudian mempengaruhi Kopaska sendiri, yang pertama kali si penyelia militer Belanda, kemudian UDT AS, ditambah Letkol OP. koesno ke eropa. Tetapi memang benar bahwa Kopaska seperti yang kita lihat di pengaruhi juga oleh UDT/SEAL USN (Mobile Training Team, UDT/Sea Air and Land US Navy) pada tahun 1979, di tindak lanjuti kemudian dengan latma (latihan bersama) UDT/SEAL maupun EOD (Explosive Ordnance Disposal). Namun karena Kopaska merupakan bagian dari system senjata TNI AL maka Kopaska juga sering terlibat dalam latma TNI AL dan angkatan laut negara lain, antara lain dengan Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Australia dan lain-lain.

B.Pembentukan



di Indonesia, seorang perwira mempunyai gagasan untuk membentuk satuan frogmen dalam jajaran TNI AL. Kapten (Jas) Dch Iskak yang menjabat sebagai Kepala Dinas Duril, dengan dukungan dari Dinas Ranjau memberanikan diri membentuk pasukan katak (frogman unit). Direkrutlah 12 orang dan yang berhasil lulus hanya 4 orang. Kapten Iskak tidak sendirian dalam membentuk pasukan ini, di belakang beliau ada seorang penyelidik misi militer dari Belanda. Hasil dari pembentukan frogmen unit ini masih jauh dari harapan maka pada tahun 1957 ALRI mengirim seorang perwira Letnan Hidayat ke US NAVY dalam program UDT (Uderwater Demolition Team) Reserve Training Course di Amerika, dan hasilnya memuaskan. Semenjak itu TNI AL mulai membangun pondasi bagi pasukan yang di cita-citakan.

Letnan Hidayat kemudian meneruskan program frogman tersebut di tanah air dengan merekrut 50 orang dari anggota ALRI sendiri, namun belum dapat di ketahui berapa orang yang dapat lulus dari program hellweek tersebut. Dari pengalaman program frogmen yang kedua ini disadarai bahwa tenaga istruktur masih belum mampu untuk melaksanakan rekruitmen dengan baik, sehingga 2 Perwira dan 1 Bintara di kirim kembali ke AS, namun hanya 1 Perwira dan 1 Bintara saja yang berhasil menyeselesaikan kursus UDT di AS. Tahun 1958 Indonesia ibarat remaja berjerawat yang sedang mencari identitas diri, mengalami berbagai pemberontakan, salah satu jerawatnya adalah pemberontakan PRRI/PERMESTA Penumpasan ini didalamnya melibatkan operasi amfibi di Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat. Kapal-kapal perang RI mengalami kesulitan masuk ke daerah perawan ini, karena banyak rintangan laut yang tidak di ketahui dan informasi daerah operasi yang terbatas. Beruntunglah ada seorang ABK yang berkualifikasi selam scuba, maka selesailah masalah tersebut.

Konsolidasi

Sewaktu Indonesia menyiapkan diri untuk melaksanakan operasi mandala untuk membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda. “Bisul telah meletus”, 19 Desember 1961. TRIKORA di kumandangkan oleh Presiden Soekarno, diantisipasi oleh TNI dengan menggelar Operasi Mandala, operasi ini akan melaksanakan operasi amfibi menggunakan 100 kapal perang dan mendaratkan 150.000 personel, dengan melihat begitu besarnya unsure yang dilibatkan maka kebutuhan akan Pasukan katak sangat di perlukan. Menteri/Kasal waktu itu mengistruksikan persiapan pembentukan pasukan katak. Tindakan yang pertama dilaksanakan adalah menyiapkan grup instruktur yang akan melatih 100 Bintara dan Tantama ditambah 15 Perwira dari RPKAD (kopassus) dan sukarelawan. Pelatihan instruktur ini berlangsung dari bulan Januari hingga April 1962, selain itu ALRI juga mengirim salah satu perwiranya ke Eropa guna mempelajari seluk beluk Pasukan Katak di Eropa.

Pada tanggal 31 Maret 1962 sesuai dengan Kepmen/Kasal no 5401.13 Kopaska ALRI telah di tetapkan, dengan komandan pertamanya Ltk. Op. Koesno. Kurang lebih sebulan kemudian 15 orang instruktur telah tersedia. Pada tanggal 15 Mei, seolah-olah tidak memberikan waktu untuk beristirahat kepada para instruktur baru ini Men/Kasal memerintahkan Kopaska untuk melatih cikal bakalnya frogmen ALRI ke Batujajar yang merupakan Pusat pelatihan komando RPKAD. Masih dalam tahun 1962 Indonesia menerima berbagai bantuan senjata dan pelatihan dari Uni Soviet (Rusia). Diantara peralatan selam dan demolisi, demi kepentingan ini maka 6 Instruktur dikirim ke Rusia.

Aneh tapinya, Kopaska sebagai satuan tempur telah mencetak Paska RPKAD. Rupanya keanehan ini tidak hanya di tertawakan saja oleh para senior Kopaska akan tetapi tertawanya berhenti setelah di bentuk lembaga pelatihan sendiri yang kemudian di sebut SEPASKAL (Sekolah pasukan Katak Angkatan Laut) pada bulan Januari 1963. Berbekal mencetak Paskal RPKAD dan memfaatkan hubungan professional yang telah terbina Kopaska memanfaatkan SKAD (Sekolah Komando Angkatan Darat) Batujajar sebagai pihak yang mengisi kemampuan komando hutan. Untuk problem-problem laut dan demolisi dilaksanakan dengan kerjasama erat dengan Komando jenis Kapal Selam (SETAKSEL). Betapa beratnya latihan ini, dapat digambarkan dari 50 Chantoka hanya disisakan 24 orang saja untuk ALRI.

C.Pengembangan




             Pada masa damai pernah dilibatkan dalam penugasan penumpasan G30S/PKI, merebut material penting berupa dokumen-dokumen PKI, pengamanan proyek waduk Jati Luhur, Operasi Seroja untuk menyiapkan pantai pendaratan dan penggalangan sejumlah misi sabotase, pengejaran bajak laut maupun anti perompakan di selat Malaka, selat Philips dan sekitarnya, juga terlibat dalam penanganan konflik Ambon dalam bentuk pengamanan objek vital maupun patrol-patroli tempur termasuk ke daerah Nanggroe Aceh Darusallam. 

Kopaska memang lahir dari gagasan Kapt Dch Iskak, barangkali gagasan ini di ilhami dari episode-episode para ksatria laut PD-II baik dari sekutu maupun lawannya. Mungkin saja dari keberhasilan Pasukan Katak Italia dengan torpedo Chariot berhasil menenggelamkan kapal sekutu, disusul kemudian pembentukan pasukan serupa oleh Inggris, Jepang maupun Jerman sendiri. Namun demikian bagaimana cara membentuk pasukan inilah yang menjadi masalah bagi Kapt Dch iskak, bila perkiraan di atas benar kemungkinan besar bahwa orientasi tugas frogman cetakan Kapt Dch Iskak ini adalah pada sabotase-sabotase objek di laut maupun pendukungnya, yang saat ini merupakan bagian dari kegiatan peperangn khusus.

Pengiriman 2 kali ke UDT RTC memberikan bentuk yang lebih baik bagi Kopaska walaupun orientasi tugasnya sedikit berbeda, yaitu peran dalam operasi amfibi. Sesuai referensi yang ada disebutkan bahwa UDT adalah sebagai pengumpul data hidrografi, pembersihan pantai pendaratan dan pandu gelombang. Dalam persiapan pembentukan Kopaska Letkol OP Koesno membawa oleh-oleh dari Eropa berupa orientasi Kopaska yang diarahkan kepada perannya dalam peperangan laut khusus. Hingga saat ini masih terus rutin dilaksanakan Latma dengan US NAVY dengan sandi “Flash Iron” dua kali dalam setahun, Kopaska mendapatkan bekal tambahan berupa ketrampilan dan kemampuan dalam melaksanakan operasi-operasi dilaut, anti terror dan penugasan lainnya.

Dari seluruh pengaruh tersebut kemudian Pimpinan TNI AL merumuskan “Tugas Pokok” Kopaska seperti saat ini. Namun dapatkah dikatakan bahwa Kopaska indentik dengan Navy Seal?. Dapat dijawab “tidak” karena beberapa sebab, pertama karena menurut sejarah Kopaska tidak dirancang bertugas seperti Seal, kedua kebijakan politik Indonesia berbeda dengan AS, seluruh kepentingan AS baik didalam maupun di luar negeri sangan potensial sebagai sasaran teroris, sedangkan Indonesia secara legal tidak mengenal terorisme, dengan demikian Seal bukan saja mampu dalam penanganan anti terror namun di tugaskan dalam bidang ini, ketiga pengamanan operasi TNI secara terbatas di bandingkan dengan militer AS, hingga wajar bila SEAL berpengalaman melaksanakan operasi darat seperti di delta sungai Mekong, Vietnam maupun di Incheon, Korsel. Seal sendiri bagi Kopaska hanya sebatas inspirasi, bila dianggap sebagai sumber inspirasi maka jawabannya “Benar”. Kembali dari sejarah membuktikan secara langsung Kopaska dalam pendidikan UDT RTC maupun MTT UDT/SEAL, sedangkan Pasukan Katak negara-negara lain secara sederhana lebih enak dikatakan sebagai silahturahmi 


Sumber (Garudamiliter.Blogspot.com, ANTARA NEWS, ARTILERY.ORG, HANKAM.BLOGSPOT)

1) Pembagian Kopaska



Kopaska saat ini Berjumlah sekitar 300an personil ( data ini tidak valid karena Kopaska mempunyai tingkat kerahasian yang tinggi dalam hal personil dan operasi). terbagi menjadi 2 yaitu Satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada Timur di Surabaya.
Satuan Komando Pasukan Katak Armada Barat (Satkopaska Armabar)
Detasemen 1 Sabotase / anti-Sabotase (Teror)
Detasemen 2 Operasi Khusus
Detasemen 3 Combat SAR
Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut / Mine clearence
Detasemen 5 Underwater Demolition
Detasemen 6 Special Boat Units

Satuan Komando Pasukan Katak Armada Timur (Satkopaska Armatim)
Detasemen 1 Sabotase / anti-Sabotase (Teror)
Detasemen 2 Operasi Khusus
Detasemen 3 Combat SAR
Detasemen 4 EOD dan Ranjau Laut / Mine clearence
Detasemen 5 Underwater Demolition
Detasemen 6 Special Boat Units

2)Tugas Kopaska



Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi. Prajurit Kopaska Dan Taifib Marinir diterjunkan lebih awal dalam operasi gabungan TNI sebagai pembuka jalan

3)Tugas dalam Operasi Amphibi
Beach Recconaisance
Post Reconnaisance
Beach Clearing
SUROB (Surf Observation)

4)Operasi Khusus
Sabotase / Anti Sabotase (Teror)
Clandestein
Combat SAR
Mine Clearance Ops
Send and Pick up agent

5)Operasi Tambahan
PAM VIP VVIP & Vital Obj
Underwater Survey
SAR
Underwater Salvage
Factual Information Gathering

6)Operasi-Operasi yang melibatkan Kopaska (banyak yang tidak terekspos ke Publik)
Melaksanakan berbagai Operasi Khusus/Intelijen TNI dan TNI AL
Melaksanakan Operasi Khusus "Kikis Bajak"
Melaksanakan Operasi Khusus "Lusitania Expresso"
Unit Anti Perompak Perairan Indonesia
Buru Perompak di daerah Selat Malaka, Selat Sunda, Bangka Belitung
Buru Perompak di daerah Indonesia wilayah timur
Pengamanan VIP dan VVIP (KTT Non Blok, Bali Democracy Forum dll)
Pengamanan Blok Ambalat Ambalat - Karang Unarang
Pengamanan Objek Vital Lepas Pantai Oil Rig
Latma Malindo Malaysia & Indonesia (Latihan bersama Paskal TLDM dalam Maritime Interdiction Operation)
Latma PANDU EODEX dgn Republic of Singapore Navy Naval Diving Unit / RSN-NDU secara bergantian Singapura dan Indonesia
Latma MINEX dgn Republic of Singapore Navy
Latma SEA EAGLE dgn Republic of Singapore Navy
Latma MCMEX / DIVEX dengan Tim NAVAL EOD dari 25 negara Asia Pasifik di Asia Pasifik
Latma Flash Iron / SEALEX dengan US NAVY SEAL US Navy
Latma Balance Iron dengan US Army Airborne & Ranger US Army
Berbagai Seri Program Latihan USPACOM : Naval Engagement Activity (NEA), Subject Matter Expert Exchange (SMEE), Peace Support Initiative Operation (GPOI) dll
Berbagai Seri Latihan UN Peacekeeping Operation : Khan Quest (Mongolia), Garuda Shield (Indonesia), Cobra Gold (Thailand-USPACOM) Global Positive Operation Initiative (GPOI) USPACOM (UNMOC, UNSOC, PSOIC, Traine of Trainer/ToT), ADF Warfare Centre UNMOC & CIMIC (Australia), UNDPKO ITS ToT in Jakarta
Berbagai Misi UN : UNMO (UNOMIG/Irak, UNAMID/Darfur, UNMIS/Sudan, UNMISS/Sudan Selatan, UNMIBH/Bosnia & Herzegovina, MONUC/Kongo), UN Staff (Lebanon, Kongo), UN Contingent (Indo Mech Batt/Lebanon, Force Protection Coy/Lebanon, Eng Coy/Kongo)
Misi Satgas Merah Putih di Somalia pembebasan MV Sinar Kudus



7)Perekrutan Anggota / Personil Pasukan Katak
Anggota TNI AL (kecuali Korps Marinir)
Berdinas minimum 2 thn di KRI/Kapal Perang RI/lanal/lantamal/mabesal/kolinlamil/armada RI.
Lulus Kesamaptaan/kemampuan jasmani
Lulus Tes Ketahanan Air
Lulus Psikotest khusus
Lulus Kesehatan khusus bawah air
Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun
[sunting]Lama pendidikan
10 BULAN
Rata - Rata Dari 1000 orang yang mendaftar hanya 10 - 15 orang yang lulus


Pendidikan Kopaska sangatlah keras aplahi program hellweeknya (minggu neraka), untuk itulah tiap angkatan hanya sedikit yang lolos kadang hanya 7-15 personil saja dari 1500 prajurit yang mendaftar. Di Sekolah Pasukan Katak TNI AL (SEPASKAL) / Komando Pendidikan Operasi Laut - KODIKOPSLA / Komando Pengembangan Pendidikan TNI AL - KOBANGDIKAL) Ujung Surabaya. Sebelumnya adalah di Sekolah Penyelaman TNI AL (SESELAM) PUSDIKOPSLA KODIKAL Surabaya).


Kopaska berkualifikasi komando dan ke-paska-an yang menempati hirarki tertinggi dalam lingkungan kombatan di TNI AL bersama dengan Yon Taifib di Korps Marinir. Oleh karena itu, untuk menjadi anggota Kopaska harus mempunyai skill diatas rata-rata dan mampu bergerak secara individual. TNI AL tidak main-main dalam merekrut para prajurit baru di satuan elit berbaret merah ini. Standar yang tinggi, pengalaman bertugas di KRI dan IQ yang diatas rata-rata merupakan syarat mutlak seorang prajurit Kopaska. Kopaska juga bergerak atas perintah langsung Panglima TNI.


Pendidikan


Pendidikan Kopaska diawali dengan indoktrinasi dan gemblengan fisik yang membuat lelah luar biasa terutama otot kaki. Maklum "kesaktian" utama Kopaska adalah menyelam dan bertempur dibawah air. Masa latihan pertama selama 1,5 bulan itu diakhiri dengan “Hell Week” yang sangat menguras tenaga karena para siswa baik Pa, Ba dan Ta "digojlok" dengan standar pasukan khusus.


Mereka selalu dikejutkan dengan kegiatan tiba-tiba dan tak terduga. Seperti renang laut di tengah malam, senam perahu karet, dayung, tidur sesaat lantas 10 menit kemudian para siswa disuruh melakukan halang rintang, push up dan pull up atau digembleng fisiknya (termasuk trauma fisik) oleh para pelatih untuk melatih mental serta ujian lisan tentang teori yang telah diberikan.


Semua itu hanya membuktikan bahwa seseorang bisa berpikir 10 kali lipat dalam keadaan terdesak dan tantangannya adalah bagaimana caranya bisa berpikir seperti itu secara sadar dan tidak gegabah. Karena itulah hakikat sebuah pasukan khusus yang bisa menyelesaikan misinya dengan cepat, tuntas dan rapi.


Fase selanjutnya adalah pembinaan kelas selama 2,5 bulan plus sebulan praktek. Teori yang didapat antara lain adalah : pengintaian pantai, demolisi dan sabotase. Daerah latihan Kopaska pada ini adalah seputar pantai wilayah gresik atau pantai di daerah Puslatpur Marinir Karang Tekok Situbondo. Tapi jangan kira walaupun pembinaan kelas, para siswa tetap diwajibkan lari dan berenang baik dalam kolam maupun laut.


                                              (Operasi Bawah Laut , Penghancuran Instalasi Bawah Air)

Parameter kualitatif Kopaska ini dibuktikan dengan Tri-Tugas yang dibebankan ABRI (sebelum TNI) kepada satuan kecil ini, diawal kelahirannya pada tanggal 31 Maret 1962. Dalam Operasi Militer merebut Irian Barat dari tangan Belanda itu, Kopaska mendapat tugas khusus :
Pertama, melaksanakan intai pantai Biak (combat reconnai-sance) dan pada hari-H, melaksanakan penghancuran halang rintang alam maupun buatan (Belanda) di pantai pendaratan.
Kedua, melaksanakan serangan komando (commando raid) terhadap sasaran-sasaran di laut dan di pantai pendaratan, termasuk melaksanakan pen-culikan Laksamana Reeser, Panglima Tentara Belanda di Irian Barat.
Ketiga, melaksanakan penghancuran Kapal Induk HMS Karel Doorman dengan serangan Human Torpedo.

8) Pasukan Khusus Yang Menimba Ilmu di Kopaska TNI AL
1. Paskal Malaysia ( sekarang beruabah nama menjadi KD. Panglima HITAM)
2. Satgultor Kopassus TNI AD
3. Den Bravo Paskhas TNI AU





Surabaya - Sebanyak 15 prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, lulus dan memiliki kualifikasi sebagai manusia katak dari Sekolah Pasukan Katak (Sepaska) Komando Pengembangan dan Pendidikan TN AL (Kobangdikal).

15 KOPASSUS LULUS PENDIDIKAN KOPASKA TNI AL
Kelulusan 15 pasukan elit TNI AD itu, dilantik oleh Wakil Komandan Kobangdikal, Brigjen TNI (Mar) Halim A Hermanto yang sekaligus menutup pendidikan tersebut di Dermaga Semampir, Ujung, Surabaya, Selasa.

Pelantikan pasukan pilihan itu dilakukan di rawa-rawa yang penuh lumpur. Pelantikan itu, dihadiri Wakil Komandan Jendral (Wadanjen) Kopassus, Brigjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Komandan Kodikopsla, Laksma TNI Pramono Hadi dan sejumlah perwira Kopassus.

Pelantikan itu diwarnai dengan yel-yel dari prajurit Kopassus yang berbunyi, "Kopaska tidak takut salah, tidak takut kalah, tidak takut jatuh, tidak takut mati. Takut mati, mati saja".

Sementara Komandan Kobangdikal, Laksda TNI Edhi Nuswantoro dalam sambutannya yang dibacakan Wadan Kobangdikal mengemukakan, prajurit baret merah itu mengikuti pendidikan Kopaska selama tiga bulan.

"Tujuannya untuk membentuk prajurit TNI berkualifikasi pasukan katak yang memiliki sikap, kecakapan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas khusus aspek laut, yang mencakup operasi intelijen maritim, penyusupan dan penghancuran sasaran melalui laut," katanya.

Pasukan katak merupakan pasukan khusus yang mampu berperan ganda. Disamping melaksanakan tugas-tugas intelijen, pasukan katak juga mampu melakukan pembersihan bawah air untuk melemahkan kekuatan musuh.

"Peran itu bisa dijalankan, khususnya untuk mendukung operasi amfibi dan peperangan khusus bawah air. Karena itu, pasukan katak diharapkan mampu mendekati sasaran operasi baik melalui laut, darat, maupun udara," katanya menjelaskan.

Menurut dia, sebagai pasukan khusus TNI AD, pengetahuan dan ketrampilan Kopaska merupakan tuntutan utama dalam mendukung tugas-tugas Kopassus di medan pertempuran.

"Untuk itu, dibutuhkan latihan yang terencana, teratur dengan baik dan sangat berat dengan tingkat risiko yang tinggi pula. Karenanya kalian dilatih keras tanpa mengenal waktu siang maupun malam, hujan maupun panas dengan harapan kalian mampu menerapkan ilmu di lapangan tugas nanti," katanya menegaskan.

Dihadapkan pada perkembangan teknologi yang berdampak pada meningkatnya intensitas dan kualitas ancaman pada NKRI, katanya, maka peningkatan kualitas personel TNI menjadi kebutuhan yang mendesak.

Sementara Wadanjen Kopasus, mengucapkan terima kasih pada Kobangdikal yang telah mendidik prajuritnya untuk memiliki kualifikasi sebgai pasukan katak.

"Ke 15 parjurit kopasus ini merupakan angkatan 12 dari Kopassus yang dididik di Sepaska Kobangdikal. TNI AD dalam hal ini Kopassus, setiap tahunnya akan selalu mengirim prajurit untuk memperdalam kealihan di bebagai aspek," katanya.

Menurut dia, saat Kopassus telah memiliki 200 prajurit yang memiliki kualifikasi Paska. Di masa mendatang, pertukaran pendidikan bagi pasukan khusus merupakan sarana untuk meningkatkan dan melengkapi kemampuan para prajurit.

"Selain pendidikan semacam ini, sebagai arena untuk saling menjalin ikatan batin antara sesama anggota TNI," katanya menambahkan.


Sumber : Antara

Kapal inilah yang awalnya akan di hancurkan oleh Kopaska TNI AL , melalui torpedo berjiwa atau di jepang terkenal dengan istilah pasukan kamikaze, dimana saat torpedo tersebut meledak maka si prajurit pun juga akan meninggal. namun karena Konflik Irian barat tdk jadi maka misi tersebut di batalkan.


Sumber:Kaskus.co.id
thumbnail
About The Author

Ut dignissim aliquet nibh tristique hendrerit. Donec ullamcorper nulla quis metus vulputate id placerat augue eleifend. Aenean venenatis consectetur orci, sit amet ultricies magna sagittis vel. Nulla non diam nisi, ut ultrices massa. Pellentesque sed nisl metus. Praesent a mi vel ante molestie venenatis.

0 komentar